1 Mei 2013
Majlis Ta’lim rutin malam Kamis
Di pandu: Ustadz Fauzi Bin Latief
Kitab: Risalatul Mu’awanah
Author: Habib Abdullah AlHaddad (Sohibur Rotib)
Sebaiknya seseorang yang berjalan di jalan Allah dan ingin selalu menghadap Allah hendaknya senantiasa menjaga kebersihan. Kebersihan yang sempurna akan menjadikan seseorang itu sebagai malaikat. Jasadnya berupa manusia..akan tetapi Allah menjadikan ruh nya “Malaikat”.
RasululLah SAW “sesungguhnya Agama Islam di bangun dengan kebersihan”
Bersih secara dzohir dan ruh. Bersih secara ruh antara lain bersih dari sifat sombong, riya, bakhil dan lain-lain. Bersih secara dzohir maksudnya adalah kebersihan yang dapat di lihat dengan kasat mata seperti bersih dalam berpakaian serta di hiasi dengan tawadlu’, sopan, dan akhlaq mulia yang lain.
Di dalam kitab ini.. Habib Abdullah AlHaddad secara jelas menjelaskan secara dzohir, sedangkan kebersihan secara bathin beliau meminta agar kita membaca dan menelaah kitab Ihya ‘Ulumuddin karya Imam Ghozali.
Kebersihan dzohir yang harus kita jaga antara lain adalah:
– Menjaga kebersihan pakaian
– Mencabuti rambut/bulu ketiak dan bulu yang itu tuhhh.. hehehe (pada kemaluan)
-Memotong kuku.
– Membersihkan kotoran di lipatan-lipatan badan dengan air.
– Membersihkan kotoran di mata atau “belek”
– Membersihkan kotoran di hidung atau bahasa kerennya “upil”
– Membersihkan sela-sela gigi.
Wajib bagi kita membersihkan mulut kita dengan siwak.
– Membersihkan baju dengan air
– Jangan menyerupai orang yang enak-enakan atau semau gue sehingga ketika berpakaian kita terlihat awut-awutan. Menurut sebagian riwayat jika dalam 40 hari tak melakukan kebersihan di atas hukumnya menjadi makruh.
– Mengolesi rambut dengan minyak
– Menyisir jenggot atau rambut. Di maksudkan agar kita terlihat rapi, serta rambut tidak acak-acakan kayak orang bangun tidur ..seperti “boys band”.
– Bercelak. Baginda Nabi Muhammad SAW tak pernah meninggalkan kebiasaan bercelak.. beliau selalu bercelak tiap hari dengan 3 kali di mata sebelah kanan dan tiga kali mata sebelah kiri.
– Menggunakan wangi-wangian.termasuk memberi wangi di tempat yang mudah berkeringat. Baginda Nabi keringatnya sudah berbau wangi yang menyengat, bahkan keringat beliau di jadikan minyak wangi oleh para sahabat.. Maka setidaknya kita ingin meniru beliau dengan menggunakan wangi-wangian.. mesakne dulur cedek awak dewe lhoo, lek wayah khususiah sementara wiridan deweke cengar cengir..irunge kembang kempis ngrasakne ambu lebuse awake dewe..hehe. Hukumnya sunnah muakkad memakai wangi-wangian ketika akan jumatan atau akan ikut jamaah apa saja.
– Bersegera mandi ketika junub. “Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat orang yang junub”. Jangan sampai kita makan dan minum dalam keadaan junub..setidaknya kita membasuh kemaluan dan wudlu ketika ingin makan. Waaahh..bisa anda bayangkan sendiri .. piye to wong maem mari junub..mosok maem sementara ngesore teles kebess..opo gak risih to???